Sabtu, 15 Oktober 2011

Pesan Roh Pada Manusia


PESAN ROH UNTUK MANUSIA DI DUNIA


Bila roh keluar dari jasad, ia akan berkata-kata dan seluruh isi alam yang ada di langit atau bumi akan mendengarnya kecuali jin dan manusia. Bila mayat dimandikan, lalu roh berkata : "Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu karena Allah untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan karena pada saat ini aku beristirahat dari seretan malaikat maut ".

Setelah itu, mayat pula bersuara sambil merayu: "Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menuangkan airmu dalam kondisi panas. Begitu juga jangan menuangnya dengan air yang dingin karena tubuhku terbakar apabila terlepasnya roh dari tubuh ". Bila dimandikan, roh kembali merayu : "Demi Allah, wahai orang yang memandikan jangan engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh".

Setelah dimandi dan dikafankan, telapak kaki mayat diikat dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya jangan diikat terlalu kuat serta mengafani kepalanya karena ingin melihat wajahnya sendiri, anak-anak, istri atau suami buat kali terakhir kaena tidak dapat melihat lagi sampai Hari Kiamat . Setelah keluar dari rumah lalu ia berpesan: "Demi Allah, wahai jemaahku, aku telah meninggalkan istriku menjadi janda. Maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim dan janganlah kalian menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari itu aku telah keluar dari rumahku dan aku tidak akan dapat kembali ke mereka buat selama-lamanya ".

Sesudah mayat diletakkan pada pengusung , sekali lagi diserunja kepada jamaah agar jangan mempercepat mayatnya ke kubur selagi belum mendengar suara anak-anak dan sanak saudara buat kali terakhir. Sesudah dibawa dan melangkah sebanyak tiga langkah dari rumah, roh pula berpesan: "Wahai Kekasihku, wahai saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan kamu diperdaya dunia sebagaimana ia memperdayakan aku dan janganlah kamu lalai ketika ini sebagaimana ia melalaikan aku". "Sesungguhnya aku tinggalkan apa yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku dan sedikitpun mereka tidak mau menanggung kesalahanku". "Adapun didunia, Allah menghisab aku, padahal kamu merasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak mau mendoakan aku ".

Ada satu riwayat dari Abi Qalabah tentang mimpi beliau yang melihat kubur pecah. Lalu mayat-mayat itu keluar dari duduk di tepi kubur masing-masing. Namun tidak seorang pun ada tanda-tanda memperoleh nur di muka mereka. Dalam mimpi itu, Abi Qalabah dapat melihat tetangganya juga dalam kondisi yang sama. Lalu dia bertanya kepada mayat tetangganya tentang ketiadaan nur itu.

Maka mayat itu menjawab: "Sesungguhnya bagi mereka yang memperoleh nur adalah karena petunjuk dari anak-anak dan teman-teman. Sebaliknya aku memiliki anak-anak yang tidak saleh dan tidak pernah mendoakan aku ". Setelah mendengar jawaban mayat itu, Abi Qalabah pun terjaga. Pada malam itu juga dia memanggil anak tetangganya dan menceritakan apa yang dilihatnya dalam mimpi tentang bapak mereka.

Mendengar kondisi itu, anak-anak tetangga itu berjanji di depan Abi Qalabah akan mendoa dan bersedekah untuk bapaknya. Selanjutnya tidak lama setelah itu, Abi Qalabah sekali lagi bermimpi melihat tetangganya. Namun kali ini tetangganya sudah ada nur dimukanya dan terlihat lebih terang dari matahari.
Beliau Rasul saw berkata:

Bila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kelompok malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam tubuh dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut. Setelah itu datang pula sekelompok malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut sampai sampai ke perut dan kemudian mereka keluar. Datang lagi satu kelompok malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut sampai sampai ke dada dan kemudian mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kelompok malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke tenggorokan dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu. "

Sambung Rasul saw lagi: "Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibril AS Akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat posisinya di surga. Bila orang yang beriman itu melihat surga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di sekelilinginya. Ini adalah karena sangat rindunya pada surga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibril AS "

Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibril AS akan menebarkan sayap di sebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah karena terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya. Dari sebuah hadis bahwa apabila Allah SWT menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut.

Bila malaikat maut akan mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata: "Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini karena orang ini senantiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah SWT" Setelah Malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali ke AllahS.WT. dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu.

Lalu Allah SWT berfirman: "Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain." Setelah malaikat maut mendapat perintah Allah SWT maka Malaikat maut pun mencoba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu. Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan. "Oleh karena malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut mencoba pula dari arah kaki.

Sayangnya malaikat maut ini gagal melakukan sebab kaki berkata: Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena kaki ini senantiasa berjalan berulang alik mengerjakan shalat dengan berjamaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majelis-majelis ilmu. "Bila gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut coba pula dari arah telinga.

Setelah malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena telinga ini senantiasa mendengar bacaan Al-Quran dan dzikir. "Akhirnya Malaikat maut mencoba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini senantiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini senantiasa menangis karena takutkan Allah." Setelah gagal maka Malaikat maut kembali kepada Allah SWT

Kemudian AllahS.WT berfirman: "Wahai Malaikatku, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu." Setelah mendapat perintah AllahS.WT maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan AsmaAllah SWT Setelah melihat Asma Allah dan cintanya kepada AllahS.WT maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang. Abu Bakar RAtelah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abubakar RA: "Roh itu menuju ketujuh tempat:

1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Surga Adnin.
2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.
3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke surga Illiyyina.
4. Roh para syuhada beterbangan seperti burung di surga menurut kehendak mereka.
5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.
6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka disiksa beserta jasadnya sampai sampai hari Kiamat. "

Telah bersabda Rasulullah SAW: Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:
1. Orang-orang yang mati syahid.
2. Orang-orang yang mengerjakan shalat malam dalam bulan Ramadhan.
3. Orang berpuasa di hari Arafah.
Wallohua'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar