Sabtu, 08 Oktober 2011

Perspective Perkembangan Musik Grunge







Sangatlah tidak mungkin jika teman-teman dari kalangan pecinta musik, terutama pecinta musik berritme cepat tidak mengenal dengan kata Grunge. Dan ketika mendengar Grunge akan terlintas bayangan tiga orang dengan pakaian sobek-sobek dan lusuh memainkan lagu Smile like teen spirits.Sudah jelas memang Nirvana, dengan karisma Kurt Cobain, dia bisa membawa musik grunge lebih dan lebih di kenal dan di dengar. Yang jadi pertayaan kenapa harus Nirvana yang terlintas dan terbayangkan ketika mendengar Kata GRUNGE?
Istilah grunge sendiri keluar sekitar tahun 80an, Jauh sebelum ada nirvana. Dipopulerkan oleh Mud Honey, ini menjadi sebutan untuk gipsy-gypsy-nya Mud Honey. Tak hanya menjadi sebuah istilah saja. Akhinya, grunge dikenal sebagai sebuah aliran musik baru pada saat itu. Pada era 80an musik rock sangat medominasi, bisa dibilang pada saat itu adalah tahun-tahun dimana Guns n Roses sendang jaya-jayanya. Tak hanya itu, dari sebuah di pinggiran benua amerika terdapat sebuah kota bernama Seattle. Dari kota ini banyak melahirkan beberapa band, yang pada saat itu mendapat banyak perahatian pecinta musik di Amerika bahkan sampai ke Eropa.Antara lain Mud Honey, Sonic Youth, Sound Garden, The Melvin, dan beberapa yang saya lupa namanya. Dan yang pasti Nirvana tidak terkecuali. Pada awalnya para pecinta musik menyebut aliran musik mereka SEATTLE SOUND. Seattle Sound memang memiliki nuansa sendiri dari segi musik, mereka memliki musik yang sederhana dan tidak terlalu menonjolkan skill. Dan terdengar campuran Rock alternative serta banyak ketukan-ketukan punk didalamnya. Mereka memilih karakter musik yang simple, dan tak jarang sangat rusak bahkan fals. Dari segi lirik pun sangat sederhana dan lugas dan menggambarkan bentuk Kekecewaan, Frustasi, Kebencian dan Rasa Bosan pada hidup. Seperti dijelaskan diatas pada akhirnya dikenalkan istilah Grunge oleh Mud Honey.
Kota Seattle merupakan kota Tambang penghasil Batu Bara, tak beda dengan kota-kota tambang lain di Amerika. Seattle menjadi kota yang sangat terlambat dalam pembangunnya dan ini sangat berpengaruh pada perkembangan musik disana. Hampir semua band-band besar Seattle memerlukan perjuangan yang besar untuk tetap eksis dan dapat didengar oleh orang banyak.
Saya rasa Grunge teridentikan dengan Nirvana karena sekitar tahun 1988, Nirvana mulai meniti karir. Sejak kemunculanya sebagai band yang berasal dari seattle Nirvana sudah menklaim diri mereka dengan membawakan lagu-lagu belariran Seattle Sound. Terlebih lagi pengalam Kurt Cobain yang pernah menjadi sound enginering Band The Malvin. Dan juga dalam beberapa wawncaran dengan beberapa media di sana dia mempertegas bahwa SonicYouth dan The Melvin adalah band yang sangat berpengaruh dalam karya-karyanya. Tetapi karena pemilihan sound dan cara bepenampilan bahkan bentuk muka Kurt Cobain sangat mirip dengan MudHoney, dia dianggap sebagai band yang beraliran Grunge dan semua itu tidak ada bantahan atau bentuk penolakan dari Kurt sendiri.
Dari waktu ke waktu, teryata grunge berkembang menjadi sebuah pandangan hidup para pecinta musik Seattle Sound. Hampir sama seperti ideology Punk, Skin head, Rastavarian dan sebagainya. Grunge memiliki sudut pandang tersendiri dalam memandang kehidupan, dan akhirya bisa menjadi sebuah gaya hidup. Sangat jelas dalam lirik-lirik mereka yang menceritakan ketidak adilan dalam hidup, rasa frustasi dan ini menjadikan bentuk kesederhanaan dalam menjalani hidup itu sendiri. Kita bisa melihat dari kesederhanaan band-band Grunge. Bagi mereka dalam mengeskpresikan perasaan cukup lewat musik, bukan dalam cara berpakaian. Banyak dari mereka yang tampil seadanya, pakaian sehari-hari mereka. Celana bolong, sepatu Kets, kemeja lusuh ataupun kaos oblong mereka tetap percaya diri dalam bermusik.
Ada sebuah cerita dari Nirvana, sekitar tahun 1991 mereka sangat ingin tampil dalam sebuah acara di MTV, ketika kesempatan itu datang mereka tampil dalam keadaan tidak mandi selama 3 hari. Tapi toh mereka bisa memberikan penampilan terbaik mereka. Lihat saja dalam video klip Mud Honey disana mereka tampil sangat sederhana. Sekarang apakah sudah benar orang Indonesia pada umumnya dan Purwokerto dalam memandang Grunge. Dan yang semakin parah, ini diperkuat oleh para pecinta musik Grunge itu sendiri, mereka terlalu mentah-mentah mengadaptasi band-band Grunge. Seperti seperti kehidupan keseharian mereka berpakaian sampai performs mereka dipanggung. Kita lihat saja dulu Kurt Cobain adalah pemabok berat, tetapi dia tinggal di bumi bagian barat dimana disana itu dingin dan alkohol berfungsi sebagai penghangat tubuh. Itu juga berpengaruh pada kebiasaanya yang jarang mandi, karena disana sangat sulit untuk berkeringat.
Parahnya ketika pecinta Grunge mengadaptasi performs Nirvana di panggung. Yaitu kebiasaanya merusak-rusak alat band. Yang perlu kita sadari siapa kita dan siapa Nirvana, Mud Honey dan sebagainya. Mereka adalah band bertaraf internasional mugkin bayaran mereka manggung beberapa kali lipat dari harga seperangkat alat band. Jadi sangat tidak pas jika teman-teman pecinta Grunge terlalu meduplikasikan Nirvana dan lainya secara mentah-mentah. Yang dibutukan sekarang adalah band-band Grunge baru yang memiliki jiwa berjuang dalam kesederhaan. Saya rasa itulah yang dibutuhkan disini. Ga’ asal ngeband, ngrusak alat pergi meninggalkan kesan buruk banget buat grunge itu sendiri. Mungkin tulisan ini sangat kurang dan terlalu cacat, tapi semoga bisa menjadi sumbu meledaknya musik-musik di Indonesia.


Sumber : http://mreks.multiply.com/journal/item/15





Tidak ada komentar:

Posting Komentar